Taqiyah dan Kebencian

Berbulan-bulan merencanakan “revolusi” blog akhirnya telah sampai pada waktunya. Satu hari sebelum berganti nama, seolah-olah kebetulan, sebuah komentar dari Bang Aziem mampir ke Buku Tamu. Apakah tulisan ini semacam respon? Saya tidak menganggapnya demikian, meski tidak dinafikan komentarnya menjadi pelecut apa yang ada di pikiran saya ini selama ini.

Menyinggung nama Dahulukan Islam di Atas Mazhab™, memang menjadi kritik tersendiri; tidak hanya dari seorang suni tapi juga dari kalangan pengikut Syiah. Mulai dari kritik mengenai posisi mazhab dalam agama Islam sampai dengan anggapan bahwa nama itu hanyalah semboyan untuk menarik perhatian.

Lanjutkan membaca “Taqiyah dan Kebencian”

Foto Syekh Tijani bersama Baqir Al-Shadr Membahas Syiah

Berikut ini adalah kutipan kisah dari sebuah buku perjalanan spiritual seseorang bermazhab Maliki dari Tunisia yang kemudian berpindah menjadi mazhab Ja’fari (Syiah ahlulbait). Buku yang mungkin sudah pernah kita baca dan cukup populer serta telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa menjadi Then I was Guided, ثم اهتديت, dan Akhirnya Kutemukan Kebenaran. Pertemuan Syekh Muhammad al-Tijani dengan Ayatullah Syahid Baqir al-Shadr ini akhirnya membuka keraguan dan kesalahpahaman mengenai beberapa hal tentang mazhab Syiah ahlulbait, seperti posisi marjak taklid, peringatan Asyura, tanah yang digunakan sebagai tempat sujud, tabaruk, dan lain-lain. Semoga kutipan ini bermanfaat dan foto yang ditampilkan menepis keraguan kisah tersebut.

Lanjutkan membaca “Foto Syekh Tijani bersama Baqir Al-Shadr Membahas Syiah”