Pada tanggal 9 November 2004, Raja Abdullah II bin Al-Husein dari Yordania menyerukan sikap toleransi dan persatuan di dunia Islam. Seruan ini kemudian dikenal dengan sebutan The Amman Message (رسالة عمان). Meski ditandatangani dan disahkan lebih dari 500 ulama-umara seluruh dunia dari 84 negara, poin-poin tersebut jarang diungkap dan diperkenalkan kepada masyarakat; yang terjadi adalah media bayaran terus mengungkap permusuhan, kebencian dan saling fitnah mazhab.

Konferensi Amman

Di antara penandatangan dan pengesah Risalah Amman ini adalah:

Beberapa tokoh di atas menandatangani dan mengesahkan poin-poin di bawah ini:

Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang

Shalawat dan salam kehadirat Nabi Muhammad dan keluarganya yang baik dan suci

  1. Siapapun pengikut salah satu dari empat mazhab hukum Islam suni (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali), dua mazhab hukum Islam Syiah (Ja’fari dan Zaidi), mazhab hukum Islam Ibadhi serta mazhab hukum Islam Zahiri adalah seorang muslim. Menyatakan pengikut (mazhab) tersebut sebagai kafir adalah hal yang mustahil dan dilarang. Sudah pasti bahwa darah, kehormatan dan hartanya adalah terjaga. Selain itu, berdasarkan fatwa Syekh al-Azhar, adalah tidak mungkin dan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kafir kepada penganut keyakinan Asyari atau yang mempraktikkan tasawuf dengan benar (sufi). Demikian juga, tidak mungkin dan tidak diperbolehkan untuk menyatakan kafir kepada pengikut pemikiran salafi yang sesungguhnya. Hal yang sama juga tidak mungkin dan tidak dibenarkan untuk mengkafirkan kepada kelompok muslim manapun yang meyakini Tuhan subhânahu wa ta’âlâ dan utusan-Nya shallallâhu ‘alaihi wa (âlihi wa) salâm, rukun iman, dan rukun Islam, dan yang tidak mengingkari segala prinsip utama agama.
  2. Terdapat lebih banyak persamaan di antara berbagai macam mazhab hukum Islam tersebut dari pada perbedaan di antara mereka. Para pengikut delapan mazhab hukum Islam sepakat dalam prinsip dasar Islam. Seluruhnya percaya kepada Allah (Tuhan) Swt. yang Mahaesa; bahwa Alquran adalah kalam Allah dan terpelihara serta terjaga oleh Allah dari segala perubahan dan penyimpangan; dan bahwa pemimpin kita Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa (âlihi wa) salâm adalah Nabi dan Rasul bagi seluruh makhluk. Semuanya sepakat dalam hal lima rukun Islam: dua kesaksian keyakinan (syahadatain); salat; zakat; berpuasa di bulan Ramadan, dan haji ke rumah suci Allah (di Mekkah). Semuanya juga sepakat dalam rukun iman: iman kepada Allah (Tuhan), malaikat-Nya, kitab-Nya, utusan-Nya, dan Hari Akhir, dalam Pemeliharaan Tuhan baik dan buruk (qadha dan qadr). Perbedaan pendapat di antara ulama dari delapan mazhab hukum Islam hanya dalam bidang tambahan dan cabang agama (furuk) dan beberapa hal pokok (usul) [dari agama Islam]. Perbedaan pendapat dengan penghormatan dalam hal cabang agama (furuk) adalah rahmat. Dahulu pernah dikatakan bahwa perbedaan pendapat di antara ulama “adalah sebuah rahmat”.
  3. Pengakuan mazhab-mazhab hukum dalam Islam berarti merujuk pada metodologi dasar dalam mengeluarkan fatwa: tidak ada yang dapat mengeluarkan sebuah fatwa tanpa syarat kualifikasi keilmuan. Tidak ada yang dapat mengeluarkan fatwa tanpa merujuk kepada metodologi mazhab hukum Islam. Tidak ada yang dapat mengklaim melakukan ijtihad tidak terbatas dan menciptakan pendapat baru atau mengeluarkan fatwa pertentangan yang dapat mengeluarkan Muslim dari prinsip dan ketentuan syariah dan apa yang telah dibangun dalam kehormatan dari mazhab tersebut.

Penerjemah: Ali Reza Aljufri © 2009

24 respons untuk ‘Ulama-Umara Sedunia Serukan Persatuan Suni-Syiah

  1. Mustahil Islam akan kuat dan maju jika kita sebagai umatnya tidak bersatu. Salam kenal dan ditunggu kunjungan baliknya.. trm ksh

  2. Ketika para Imam, Ulama, dan Umara antar Madzhab sibuk memperjuangkan persatuan Islam, Kog para makmum malah sibuk memperjuangkan perpecahan Islam?

  3. hehe…..itu taktik politis para ulama, pengen tahu rahasianya, kita bicarakan via email…

    lagian yang dibahas tu adalah mazhab fiqh….ja’fari dan zaidi adalah mazhab fiqh…lain soal kalau sudah bicara mazhab imamiah….siapa ulama sunni yang tidak menolak mazhab imamiah…

    karena mazhab imamiah adalah masalah aqidah/ushuluddin…

    1. Dua istilah itu (Imamiah/Ja’fari) memiliki integritas ajaran (akidah dan fikih) dan tidak lepas (rujuk: Aqaaid Imaamiah). Berbeda dengan Ahlussunah yang mungkin saja secara fikih Syafii tapi akidah Mu’tazili.

      By the way, tidak haram kok ulama bermain politik (baca: kebijakan) 😀

  4. Ali Reza “By the way, tidak haram kok ulama bermain politik (baca: kebijakan) 😀 ” ucapan ini jika dikomentari oleh ihya ulumuddin juz 1 bagagaimana?

  5. Menurut saya…apapun pendapat anda…sikapilah ini sebagai upaya untuk mempersatukan umat islam secara kesuluruhan…ini adalah sebuah niat dan langkah awal yang indah..kita harus memperjuangkan ini dengan cara kita masing2 secara bijaksana..demi kesatuan umat islam…Ketika umat islam dapat bersatu insyaallah perdamaian dunia dapat terwujud…( sejarah sudah membuktikannya )

  6. DUSTA.. INI BERITA DUSTA
    Berita dusta yang dibuat buat

    Berikut kedustaan-kedustaan berita di atas:

    Di situ disebutkan bahwa Konferensi itu diadakan pada tahun 2004 di Yordan. Pada tahun tersebut teman saya masih tinggal di Timur Tengah dan tidak mendengar adanya Konferensi Gadungan tersebut.

    Di situ disebutkan

    Syaikh Thantawy (rahimahullah) Mantan Syaikh Azhar, padahal pada tahun 2004 masih Syaikh Al-Azhar dan baru diganti pada tahun 2010 karena wafat.

    Ali Jum’ah, Mufti Agung. Mesir tidak mengenal Mufti Agung, yang ada Mufti Negara. Dan pada tahun 2004, Mufti Negara adalah Prof Dr. Nashr Farid Washil

    Ahmad Thayyib Syaikh Azhar, pada saat itu beliau masih Rektor Al-Azhar.

    Maftuh Basyuni, pada tahun 2004 masih menjabat sebagai Wakil Dubes Indonesia di Mesir dan tidak pernah ada kunjungan ke Yordania untuk hal tersebut.

    DR. Ali Ahmad As-Salus, tidak mungkin dia ikut menandatangani, sebab beliau telah menulis sebuah buku (4 Jilid dan saya punya) yang menceritakan kebobrokan Syi’ah dari berbagai disiplin ilmu agama, mulai dari Tauhid, Tafsir sampai Fiqih.

    Sampai kiamatpun MUSTAHIL syiah dan sunni bersatu
    Wallahumusta’an

    1. Kalau teman Anda tidak mendengar adanya konferensi tersebut, mungkin dia sedang sibuk. Tapi terima kasih atas ketelitiannya. Saya akan coba jelaskan, mungkin saya salah mengetik. Karena jabatan para penandatangan itu adalah keterangan dari saya pada saat saya upload tulisan, bukan pada saat konferensi.

      Pertama, Syekh Thantawi wafat pada 10 Maret 2010. Saya meng-upload tulisan ini pada 3 April 2010.
      Kedua, Syekh Ali Jumah adalah Grand Mufti of Egypt sejak 2003. Mungkin seharusnya saya terjemahkan sebagai Mufti Agung Mesir. Grand saya terjemahkan sebagai Agung. Fatwa Syekh Nasr Wasil juga saya muat di sini.
      Ketiga, Syekh Ahmad Thayyib sebagai Syekh Al-Azhar juga keterangan saat saya upload tulisan, bukan pada saat konferensi, sebagai pengganti Syekh Thantawi.
      Keempat, Maftuh Basyuni mulai menjabat sebagai menteri pada 21 Oktober 2004. Konferensi berlangsung pada November 2004.
      Kelima, Syekh Ali Ahmad As-Salus, kebetulan saya juga pernah membaca bukunya, ikut menandatangani dan menyepakati poin persatuan.

      Daftar lengkap para penandatangan dan juga scan tanda tangannya bisa di lihat di Grand List of Endorsements of the Amman Message and Its Three Points.

  7. Dan pertanyaan saya pun tidak dijawab, Buku Dr. Ali As-Salus apa yang telah anda baca…? Tolong sebutkan judulnya dan inti pembahasannya…

  8. Bang Ali Reza, Salut buat antum – Imam Ali Alaihis Salam saja coba mempersatukan ummat Islam waktu itu mengalami hambatan dan cacian yang luar biasa. Bahkan beliau dimaki maki dan diperangi oleh “SAHABAT” Muawiyah. Tapi beliau sabar – usaha persatuan ummat Islam Sunny Syiah harus kita dukung. Hanya orang2 munafik yang menginginkan perkelahian Sunny dgn Syiah. Salah satu type orang munafik itu kalau kita sebut nama Imam Ali atau Ahlul Bayt mereka menampakkan wajah atau komentar yang negatif.
    Nah….
    Oh ya apa boleh ana download tulisan dan gambar dari antum? Syukron, Semoga Sunny, Syiah, kita bertemu di Telaga Al Haudz dengan meminum air sejuk dari tangan Rosulullah SAWW
    Hana

    1. amin…amazing commentLah pokokmen… ^_^.d
      slaen di telaga haudz semua dipertemukan(berkumpul layaknya serumpun tanpa ada yg bersikeras menutup mata adanya perbedaan adalah rahmat)smoga di dunia jg nggak perlu ada korban lain baik korban(trauma)perasaan maupun fisik…
      #ehem korban dijauhin teman, pacar, guru, keluarga terdekat,,,*curcol*

  9. dari cerita diatas saya tak mengerti mana yang sebenarnya. tapi saya benci perkelahian, pembunuhan, saling caci dan maki. saya hanya menjalani kebenaran yang saya percaya. dan setiap orang berhak menjalani apa yang dia percaya. wallahu allam bishawab…semoga Allah memberikan kejayaan pada ISLAM diakhir zaman…amin

Komentar Anda?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.